MALANG – Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Perkebunan menyelenggarakan Rapat Koordinasi (Rakor) Kegiatan Bongkar Ratoon pada Rabu, 5 November 2025. Kegiatan yang berlokasi di Desa Sudimoro, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang, ini digelar untuk mendorong percepatan program bongkar ratoon di Kabupaten Malang sebagai bagian dari upaya strategis mewujudkan swasembada gula nasional.
Acara ini dibuka langsung oleh Bupati Malang, H. Sanusi M.M. Rapat koordinasi ini dihadiri oleh para pemangku kepentingan utama, termasuk Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian RI, DANDIM 0818 Brawijaya, Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Malang, dan Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura & Perkebunan Kabupaten Malang. Turut hadir pula perwakilan dari Pesantren Tani Indonesia, yang disebut sebagai satu-satunya pondok pesantren yang diundang dan dihadiri langsung oleh Gus Ali Usman dan Gus Khozin.
Dalam surat undangan resmi, Kementan menyatakan bahwa upaya swasembada gula terus diperkuat melalui langkah strategis peningkatan produksi, produktivitas, dan kemitraan antara pekebun dan industri gula nasional. Program hilirisasi perkebunan disebut sebagai salah satu pilar penting untuk membangun rantai nilai yang efisien dan berkeadilan. Ini mencakup pengembangan tebu rakyat, modernisasi pabrik gula, serta optimalisasi hasil panen melalui sistem bongkar ratoon dan peremajaan lahan.
Sesuai dengan harapan untuk membangun sinergisitas pejabat terkait, agenda rapat ini dirancang untuk mengonsolidasikan dukungan dari seluruh lini.
Berdasarkan jadwal acara, Bupati Malang memberikan arahan mengenai "Kebijakan Strategis Pemerintah Daerah Dalam Mendukung Swasembada Gula di Kabupaten Malang". Sementara itu, Direktur Jenderal Perkebunan dijadwalkan membahas "Program ABT Komoditas Tebu Mendukung Hilirisasi Tebu dan Swasembada Gula Nasional".
Dukungan lintas sektor juga menjadi fokus utama. DANDIM 0818 Brawijaya memaparkan "Dukungan TNI dalam program hilirisasi tebu Kab. Malang", diikuti oleh Kepala Kejaksaan Negeri yang membahas "Dukungan Kejaksaan dalam program hilirisasi tebu Kab. Malang". Pihak industri, seperti Direktur Utama PG. Kebon Agung dan pimpinan dari PT Rajawali Nusantara Indonesia (PG. Krebet Baru), juga menyampaikan komitmen dukungan mereka terhadap program bongkar ratoon.
Rapat koordinasi ini diharapkan dapat mempercepat implementasi program bongkar ratoon di lapangan melalui sinergi yang kuat antara pemerintah, aparat, pelaku industri, dan petani di Kabupaten Malang.

Komentar0