TUz6TSz5TUApTUdlTfY0BUAiGY==

Gelorakan Sumpah Pemuda dan Spirit Hari Santri, Pesantren Tani Indonesia Jadi Saksi Ikrar Kemandirian Ekonomi UMKM Bantur


 MALANG – Semangat Sumpah Pemuda menemukan wujud barunya di Dusun Tunjungsari, Desa Bantur, Kabupaten Malang. Tepat pada hari bersejarah, Selasa (28/10/2025), di mana para pemuda Indonesia pernah mengikrarkan sumpahnya, sebuah ikrar baru kini bergema dari jantung agrikultur dan spiritualitas: Pesantren Tani Indonesia

Bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda dan masih dalam euforia Hari Santri Nasional 2025, Pesantren Tani Indonesian (PTI) bekerja sama dengan Kementerian Agama Kabupaten Malang dan Bank Syariah Indonesia (BSI) menghelat sebuah momentum krusial bagi kebangkitan ekonomi kerakyatan.

Acara yang bertajuk "Penyerahan Sertifikat Halal & Pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR)" ini bukan sekadar seremoni administratif. Ini adalah sebuah deklarasi, sebuah "sumpah" baru bagi para pelaku UMKM untuk berdaulat secara ekonomi, yang disaksikan langsung di pelataran Pesantren Tani Indonesia yang asri.

Suasana di Pesantren Tani Indonesia terasa khidmat sekaligus penuh gairah. Acara ini menjadi bukti nyata sinergi lintas sektor yang dihadiri oleh berbagai tokoh kunci: Perwakilan Kementerian Agama Kabupaten Malang, jajaran Bank Syariah Indonesia (BSI), Kepala Desa Bantur yang progresif, Nanang Kosim, serta tentu saja, Pembina sekaligus nahkoda Pesantren Tani Indonesia, Gus Ali Usman S. Pd. Mereka semua berkumpul, bersatu padu demi satu tujuan: mengangkat harkat UMKM lokal.

Ali Usman S. Pd, sebagai Ketua Pesantren Tani Indonesia, membuka acara dengan suara bergetar penuh syukur. Baginya, ini adalah amanah besar yang diemban oleh lembaganya.

“Kami di Pesantren Tani Indonesia meyakini, hari ini adalah tonggak sejarah. Tepat di Hari Sumpah Pemuda, kita tidak hanya mengenang, tetapi bertindak,” ujarnya lantang. “Kami berharap sertifikat halal ini menjadi paspor bagi UMKM kita untuk menembus pasar yang lebih luas, termasuk pasar syariah global dan ekspor. Ini adalah jihad ekonomi santri di era modern!”

Beliau menegaskan komitmen penuh lembaganya. “Pesantren Tani Indonesia tidak akan melepas tangan. Kami siap menjadi kawah candradimuka, menjadi mitra pembinaan berkelanjutan bagi setiap pelaku usaha lokal yang ingin naik kelas. PTI adalah rumah bagi UMKM Bantur!”

Semangat itu disambut hangat oleh Nanang Kosim, Kepala Desa Bantur. Ia mengapresiasi langkah kolaboratif yang menjadikan Pesantren Tani Indonesia di wilayahnya sebagai episentrum perubahan.

“Kami bangga UMKM Bantur mendapat perhatian khusus, dan lebih bangga lagi karena Pesantren Tani Indonesia menjadi jembatannya. Semoga pembiayaan KUR ini bisa dimanfaatkan secara bijak, menjadi bahan bakar untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan masyarakat Bantur,” ungkapnya.

Di sisi regulator, Moch Ibnu Adji S. Pd (Satgas Halal), Perwakilan Kementerian Agama Kabupaten Malang, menegaskan komitmen pemerintah. Ia menyebut bahwa peran Pesantren Tani Indonesia dalam memfasilitasi ini sangat strategis.

“Sertifikat halal bukan hanya secarik kertas administratif,” tegas Ibnu Adji. “Ia adalah perisai perlindungan bagi konsumen dan sekaligus senjata utama untuk meningkatkan daya saing produk lokal di kancah nasional. Ini adalah bentuk kehadiran negara yang difasilitasi oleh mitra strategis seperti Pesantren Tani Indonesia.”

Sebagai mitra pembiayaan, Irfan Dwi Suratman (Menejer Mikro BSI), menyampaikan dukungannya dengan bahasa yang menyentuh.

“Kami hadir di Pesantren Tani Indonesia hari ini bukan hanya sebagai bank, tapi sebagai mitra hijrah ekonomi,” tutur Irfan. “Kami memberikan akses pembiayaan KUR berbasis syariah yang mudah, terjangkau, dan Insya Allah berkah. Harapan kami, pelaku UMKM binaan Pesantren Tani Indonesia ini bisa segera naik kelas dan berkontribusi lebih besar terhadap ekonomi daerah.”

Gairah para tokoh ini menular kepada para perwakilan UMKM Kecamatan Bantur yang hadir. Wajah mereka memancarkan optimisme baru.

“Dulu kami ragu memasarkan produk kami ke kota,” ujar salah satu perwakilan UMKM. “Sekarang, dengan sertifikat halal di tangan dan dukungan pembiayaan BSI yang difasilitasi di Pesantren Tani Indonesia ini, kami merasa lebih dari sekadar percaya diri. Kami siap bertarung!”

Kegiatan di Pesantren Tani Indonesia ini menjadi bukti nyata bahwa spirit Sumpah Pemuda dan nilai-nilai kesantrian dapat diterjemahkan dalam aksi konkret. Ini adalah manifestasi Sumpah Pemuda era modern: bersatu, berdaulat, dan mandiri secara ekonomi. Pesantren Tani Indonesia telah membuktikan perannya, bukan hanya sebagai lembaga pendidikan, tetapi sebagai motor penggerak ekonomi umat yang melahirkan pahlawan-pahlawan baru dari desa.




Komentar0

Type above and press Enter to search.